Sistem Informasi Penjualan Sepeda Motor Berbasis Web

By Abtista | At 06:30 | Label : , , , , | 59 Comments
Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan mempostingkan sebuah program dan skripsi saya yang berjudul: Sistem Informasi Penjualan Sepeda Motor Berbasis Web pada Citra Motor Lubuklinggau. Program ini saya buat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL, pada program ini membahas mengenai penjualan sepeda motor secara online dan transaksi dilakukan secara online juga, sehingga sangat muda bagi konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai sepeda motor dan juga dapat membatuh konsumen yang sibuk yang tidak sempat untuk datang langsung untuk membeli cukup dengan memesan secara online saja. Berikut tampilan halaman utamanya:


 Untuk lebih jelesnya, silakan saudara download Lengkap pada link di bawah ini:


...:::Semoga bermanfaat:::...

Macam-macam Bahasa Pemrograman Web

By Abtista | At 13:13 | Label : , , , , , | 0 Comments

Jika anda suka sekali dalam pembuatan web, maka anda tidak akan terlepas dari apa yang namanya bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman merupakan suatu teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Berikut adalah penjelasan tentang bahasa pemrograman apa saja yang biasa digunakan untuk membuat suatu website: 

1. Bahasa Pemrograman HTML
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer.

2. Bahasa Pemrograman PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai untuk membuat situs web yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem operasi linux (PHP juga bisa dijalankan dengan hosting windows).

3. Bahasa Pemrograman ASP
ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis. ASP merupakan salah satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft. ASP bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.

4. Bahasa Pemrograman XML
Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu metode dalam membuat penanda/markup pada sebuah dokumen.

5. Bahasa Pemrograman WML
WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (eXtensible Markup Langauge). WML ini adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi wireless. WML merupakan analogi dari HTML yang berjalan pada protocol nirkabel.

6. Bahasa Pemrograman PERL
Perl adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. PERL merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemograman C.

7. Bahasa Pemrograman CFM
Cfm dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe ColdFusion / BlueDragon / Coldfusion Studio. Syntax coldfusion berbasis html.

8. Bahasa Pemrograman Javascript
Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan JavaScript kita membutuhkan JavaScript-enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan JavaScript.

9. Bahasa Pemrograman CSS
Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web  onsortium (W3C).

Desain Layout Web/Blog menarik dengan CSS dan Fungsi Div

By Abtista | At 12:14 | Label : | 15 Comments
CSS (Cascade Style Sheet) digunakan para web desainer untuk mengatur style elemen yang ada dalam sebuah web, mulai dari membuat layout, mengatur warna, font, text, dan masih banyak lagi. Perkembangan CSS sendiri cukup cepat, diawali pada tahun 1996 CSS diluncurkan, kemudian ditahun 1998 diperkenalkan CSS2, selanjutnya ditahun 2000 sampai sekarang kita kenal dengan CSS3. Namun sangat disayangkan pada saat ini hanya CSS2 yang masih didukung oleh kebanyakan web browser sedang CSS3 hanya sebagian web browser yang mendukungnya.
Div merupakan singkatan dari Division yang berarti sebuah Tag HTML untuk membuat suatu seksi atau kelompok tertentu dengan tujuan mengelompokan sebuah file HTML menjadi beberapa bagian sesuai dengan tempatnya agar mempermudah dalam pememberian style pada setiap bagiannya. Contoh penulisannya  <div>….</div>
Dalam membuat layout web/blog, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah tema web/blog itu sendiri, sehingga kita bisa menyesuaikan tema dan tampilannya. Secara umum index sebuah web terdiri dari: wrapper (isi keseluruhan), header, menu, sidebar, content , dan footer. Berikut contoh layout sebuah web/blog.


Selanjutnya berikut script HTML dan CSS nya:

index.html
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html;
charset=utf-8" /><title>Layout WEB/BLOG</title>
<link rel="stylesheet" href="css/style.css" type="text/css" />
</head>
<body>
<div id="wrapper">
<!--------------- #header --------------->
 <div id="header">
 <h1>Header</h1>
 </div>
<!--------------- #menu --------------->
 <div id="menu">
 <ul>
 <li><a href="index.php">Beranda</a></li>
 <li><a href="#">Profil</a></li>
 <li><a href="#">Kontak</a></li>
 <li><a href="#">Galeri Foto</a></li>
 </ul>
 </div>
<!--------------- #sidebar --------------->
 <div id="sidebar">
 <div class="previous">Sidebar</div>
 </div>
<!--------------- #content --------------->
 <div id="content">
 <img src="image/esdua.png" width="144" height="144" />
 <br />Bagian ini silakan isi dengan posing anda. Web/blog yang
dinamis selalu menyisipkan kode PHP pada bagian ini, agar
data-data dapat dengan mudah untuk diubah dan diperbanyak.
 </div>
<!--------------- #footer --------------->
 <div id="footer">
 Copyright &copy; 2012 by: <a href="#">esdua.web.id</a></div>
 </div>
</div>
</body>
</html>

style.css
/* INDEX:
 1. WRAPPER
 2. HEADER
 3. MENU
 4. SIDEBAR
 5. CONTENT
 6. FOOTER
*/
body {
 background-color: #FFC;
 font-family: "calibri"
}
/* 1. WRAPPER
---------------------------------- */
#wrapper {
 width: 850px;
 margin: 15px auto;
 height: auto;
 padding: 20px;
 background-color: #FFF;
 box-shadow: 0px 0px 20px #F60;
 -moz-box-shadow:0px 0px 20px #F60;
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 20px #F60;
 border-radius: 17px;
 -moz-border-radius: 17px;
 -webkit-border-radius: 17px;
}
/* 2. HEADER
---------------------------------- */
#header {
 width: 850px;
 height: 70px;
 border: 1px solid #CCC;
 margin-bottom: 7px;
 text-align: center;
}
/* 3. MENU
---------------------------------- */
#menu {
 width: 850px;
 height: 27px;
 margin-bottom: 7px;
 border: 1px solid #FFF;
 background-color: #CCC;
 font-size:17x;
 border-radius: 5px;
 -moz-border-radius: 5px;
 -webkit-border-radius: 5px;
}
#menu ul{
 margin: 4px 4px 4px 7px;
 padding: 0px;
 list-style: none;
}
#menu li{
 margin: 10px;
 padding: 0px;
 display: inline;
}
#menu a{
 padding: 6px 6px 6px 6px;
 text-decoration: none;
}
#menu a:hover{
 padding: 5px 5px 2px 5px;
 text-decoration: none;
 color: #FFF;
 background: #FF9000;
}
/* 4. SIDEBAR
---------------------------------- */
#sidebar {
 float: right;
 width: 300px;
 height: 290px;
 border: 1px solid #CCC;
 margin-bottom: 7px;
 text-align: center;
}
/* 5. CONTENT
---------------------------------- */
#content {
 width: 538px;
 height: 290px;
 margin-bottom: 2px;
 border: 1px solid #CCC;
 margin-bottom: 7px;
}
#content img{
 border-radius: 17px;
 -moz-border-radius: 17px;
 -webkit-border-radius: 17px;
 box-shadow: 0px 0px 10px #CCC;
 -moz-box-shadow:0px 0px 10px #CCC;
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 10px #CCC;
 padding: 2px; margin-right: 10px;
 float:left;
}
/* 6. FOOTER
---------------------------------- */
#footer {
 width: 850px;
 height: 20px;
 padding-top: 0px;
 border: 1px solid #CCC;
 text-align: center;
 background-color: #CCC;
 clear: both;
 border-radius: 3px;
 -moz-border-radius: 3px;
 -webkit-border-radius: 3px;
}

Berikut hasilnya:


...:::Selamat mencoba, semoga bermanfaat:::...

Cara Membuat CSS (Cascading Style Sheet)

By Abtista | At 13:21 | Label : | 0 Comments
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file).Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Dalam tutorial CSS kami Anda akan belajar bagaimana menggunakan CSS untuk mengontrol gaya dan tata letak beberapa halaman Web sekaligus.

Contoh CSS

body
{
background-color:#d0e4fe;
}
h1
{
color:orange;
text-align:center;
}
p
{
font-family:"Times New Roman";
font-size:20px;
}

Ada tiga cara untuk memasukkan sebuah style sheet:
  1. Eksternal style sheet
  2. Internal style sheet
  3. Inline style

Eksternal style sheet

Style sheet eksternal sangat ideal bila gaya yang diterapkan pada banyak halaman. Dengan style sheet eksternal, Anda dapat mengubah tampilan seluruh situs Web dengan mengubah satu file. Setiap halaman harus link ke style sheet menggunakan tag <link>. Tag <link> masuk ke dalam bagian kepala:

<head>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="mystyle.css" />
</head>

Style sheet eksternal dapat ditulis dalam editor teks apapun. File seharusnya tidak berisi tag html. Style sheet harus disimpan dengan ekstensi css.. Contoh dari sebuah file style sheet adalah sebagai berikut:

hr {color:sienna;}
p {margin-left:20px;}
body {background-image:url("images/back40.gif");}

Jangan memberi spasi antara nilai properti dan unit (seperti margin-left: 20 px). Benar cara: margin-left: 20px

Internal Style Sheet

Style sheet internal harus digunakan bila dokumen tunggal memiliki gaya yang unik. Anda mendefinisikan gaya internal di bagian kepala halaman HTML, dengan menggunakan tag <style>, seperti ini:

<head>
<style type="text/css">
hr {color:sienna;}
p {margin-left:20px;}
body {background-image:url("images/back40.gif");}
</style>
</head>

Inline Styles


Gaya inline akan kehilangan banyak keuntungan dari style sheet dengan mencampurkan konten dengan presentasi. Gunakan metode ini hemat!

Untuk menggunakan gaya inline Anda menggunakan atribut style pada tag yang relevan. Atribut style dapat berisi properti CSS. Contoh ini menunjukkan cara mengubah warna dan margin kiri paragraf:

<p style="color:sienna;margin-left:20px">This is a paragraph.</p>

Beberapa Style Sheets


Jika beberapa properti telah ditetapkan untuk pemilih yang sama dalam style sheet yang berbeda, nilai-nilai akan diwariskan dari style sheet lebih spesifik.

Sebagai contoh, sebuah style sheet eksternal memiliki sifat ini untuk pemilih h3:

h3
{
color:red;
text-align:left;
font-size:8pt;
}

Dan style sheet internal memiliki sifat ini untuk pemilih h3:

h3
{
text-align:right;
font-size:20pt;
}

Jika halaman dengan internal style sheet juga link ke style sheet eksternal properti untuk h3 akan menjadi:

color:red;
text-align:right;
font-size:20pt;

Warna diwariskan dari style sheet eksternal dan teks-alignment dan font-size diganti dengan style sheet internal.

Gaya Beberapa Will Cascade ke Satu

Gaya dapat ditentukan:
  • di dalam sebuah elemen HTML
  • di dalam bagian kepala halaman HTML
  • dalam file CSS eksternal

Tip: Bahkan beberapa style sheet eksternal dapat dirujuk di dalam dokumen HTML.

Cascading rangka


Apa gaya akan digunakan ketika ada lebih dari satu gaya yang ditentukan untuk elemen HTML?

Secara umum kita dapat mengatakan bahwa semua gaya akan "cascade" ke dalam lembaran baru "virtual" gaya sesuai aturan berikut, di mana nomor empat memiliki prioritas tertinggi:
  1. Browser default
  2. Eksternal style sheet
  3. Internal style sheet (di bagian kepala)
  4. Inline style (di dalam elemen HTML)
Jadi, gaya inline (di dalam elemen HTML) memiliki prioritas tertinggi, yang berarti bahwa itu akan menimpa gaya didefinisikan di dalam tag <head>, atau dalam style sheet eksternal, atau dalam browser (nilai default).

Catatan: Jika link ke style sheet eksternal ditempatkan setelah style sheet internal di <head> HTML, style sheet eksternal akan menimpa style sheet internal!

Tips Cara Agar Cepat Belajar Pemrograman

By Abtista | At 07:30 | Label : , , , , | 3 Comments
Cara cepat, cara praktis, tips hebat, tips praktis dan segudang propaganda lainnya hanyalah konsep bisnis semata. Bagi saya itu hanyalah segelintir pemahaman seorang penulis tentang suatu masalah. Perlu anda ketahui, bahwa belajar “pemerograman” (bahasa apapun) adalah mempelajari konsep logika. Jadi, inti dari pemerograman adalah ketepatan menempatkan logika anda. Sedangkan struktur perintah, tata letak perintah, rumus perintah atau cara menulis perintah adalah konsep dasar-nya. Dan tentu saja anda tidak boleh (bahkan dilarang) untuk meninggalkan konsep dasar ini. Karena akibatnya anda akan kehilangan “rasa” dari bahasa program. Ketepatan menempatkan logika tersebut tidak “melulu” bersumber dari contoh. Banyak diantaranya yang menuntut anda untuk berimajinasi. Seperti halnya program-program editor design (photoshop, corel draw dll). Program-program tersebut tidak akan membawa anda menjadi desainer handal jika anda tidak mau belajar berimajinasi. Nah, barangkali cerita ini akan menjadi salah satu solusi bagi anda untuk dapat mempelajari dengan cermat.

Pahami hal-hal dasar
Hal-hal dasar ini lebih ditekankan pada prosedur penempatan perintah, ketepatan menulis rumus, dll.
Contoh :
PHP akan dimulai dengan tag .
Function dalam PHP mempunyai konstruksi sebagai berikut :
function nama_fungsi ()
{
//Statement
}
Dan begitu seterusnya. Intinya, adalah sangat penting mempelajari struktur dasar suatu bidang ilmu. Karena dari situlah ide-ide tentang hal yang lebih tinggi akan timbul.

Mulailah dengan sebuah project
Bayangkan sebuah project. Kemudian pilah-pilah apa saja yang harus anda tekankan dalam project tersebut. Misalnya : menampilkan headline berita, menampilkan gambar dll. Dan pastikan, setiap ruang dari yang anda pilah-pilah tersebut dapat terselesaikan dengan baik (minimal menurut anda sendiri). Untuk sementara, lupakan tentang konsep security, interface, hacking dan lain sebagainya, yang pada intinya anda belum saatnya memulai pelajaran itu.

Habiskan Logika anda pada suatu prosedur
Seorang programmer handal akan menelusuri semua hal yang berada dalam satu hal. Contoh : Anda membuat suatu formulir yang berisi “Nama” dan “Alamat”. Kemudian Formulir tersebut akan dieksekusi (“action”) oleh suatu file, misalnya “proses.php” atau boleh juga oleh file itu sendiri (action=’$php_self’). Nah, file yang menjadi pemeroses (proses.php) atau script tertentu dalam file yang sama yang bertugas memeroses ($php_self) harus menghabiskan konsep logika dari dua form tadi (Nama dan Alamat). Misalnya sebagai berikut:

  • Jika kolom Nama dan Alamat tidak kosong.
  • Jika kolom nama diisi lebih dari / kurang dari 10 karakter.
  • Jika kolom alamat diisi lebih dari / kurang dari 20 karakter.
  • Jika kolom Nama / Alamat diisi angka.
  • Jika terdapat nama yang sama di database.
  • Jika karakter yang masuk diisi dengan huruf capital.
  • Jika karakter yang masuk terdiri dari huruf dan angka.
  • Jika karakter yang masuk adalah Karakter Spesial ($ # % dll).
  • Jika karakter yang masuk mengandung spasi.
  • Dan lain sebagainya.

Nah, bisa anda lihat kan ? ternyata cukup banyak variasi logika yang dapat diterapkan dari hanya dua form di atas. Walau begitu, tentu andalah yang harus menentukan logika mana yang terpenting untuk diterapkan. Dan jika semakin banyak logika dalam suatu prosedur, maka akan menjadikan kode anda lebih bernuansa sosial. Itu akan menunjukkan bahwa anda mengerti kebiasaan orang pada umumnya. Karena Programmer handal akan berimajinasi tentang cara user mengakses programnya nanti. Dan kemudian kesimpulan dari imajinasi tersebut akan tertuang dalam kodenya.
 

Pengikut

lazada

Copyright © 2013-2014. Abtista Blog's - All Rights Reserved Tamplate Design by Blogger