Sistem Informasi Penjualan Sepeda Motor Berbasis Web

By Abtista | At 06:30 | Label : , , , , | 59 Comments
Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan mempostingkan sebuah program dan skripsi saya yang berjudul: Sistem Informasi Penjualan Sepeda Motor Berbasis Web pada Citra Motor Lubuklinggau. Program ini saya buat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL, pada program ini membahas mengenai penjualan sepeda motor secara online dan transaksi dilakukan secara online juga, sehingga sangat muda bagi konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai sepeda motor dan juga dapat membatuh konsumen yang sibuk yang tidak sempat untuk datang langsung untuk membeli cukup dengan memesan secara online saja. Berikut tampilan halaman utamanya:


 Untuk lebih jelesnya, silakan saudara download Lengkap pada link di bawah ini:


...:::Semoga bermanfaat:::...

Macam-macam Bahasa Pemrograman Web

By Abtista | At 13:13 | Label : , , , , , | 0 Comments

Jika anda suka sekali dalam pembuatan web, maka anda tidak akan terlepas dari apa yang namanya bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman merupakan suatu teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Berikut adalah penjelasan tentang bahasa pemrograman apa saja yang biasa digunakan untuk membuat suatu website: 

1. Bahasa Pemrograman HTML
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer.

2. Bahasa Pemrograman PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai untuk membuat situs web yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem operasi linux (PHP juga bisa dijalankan dengan hosting windows).

3. Bahasa Pemrograman ASP
ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis. ASP merupakan salah satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft. ASP bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.

4. Bahasa Pemrograman XML
Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu metode dalam membuat penanda/markup pada sebuah dokumen.

5. Bahasa Pemrograman WML
WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (eXtensible Markup Langauge). WML ini adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi wireless. WML merupakan analogi dari HTML yang berjalan pada protocol nirkabel.

6. Bahasa Pemrograman PERL
Perl adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. PERL merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemograman C.

7. Bahasa Pemrograman CFM
Cfm dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe ColdFusion / BlueDragon / Coldfusion Studio. Syntax coldfusion berbasis html.

8. Bahasa Pemrograman Javascript
Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan JavaScript kita membutuhkan JavaScript-enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan JavaScript.

9. Bahasa Pemrograman CSS
Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web  onsortium (W3C).

Teknik Scripting Untuk Mengatasi Pesan ‘Notice: Undefined’ di PHP

By Abtista | At 13:04 | Label : | 1 Comments
Pernahkah Anda menjumpai pesan sebagai berikut ketika menjalankan script PHP?
Notice: Undefined index: ...
atau
Notice: Undefined variable: ...
terutama bagi Anda yang menggunakan versi PHP di atas 5.3.1.
Sebenarnya pesan tersebut bukan syntax error (kesalahan sintaks) yang mengakibatkan script tidak bisa berjalan, namun hanya sekedar peringatan saja yang seharusnya dihindari.
Dalam artikel saya yang lain, pernah dikupas sedikit mengenai cara menghilangkannya yaitu dengan memodifikasi sedikit konfigurasi di php.ini. Namun solusi tersebut tidak terkait dengan teknik scripting yang baik yang seharusnya dilakukan oleh programmer PHP. Solusi dengan memodifikasi php.ini tersebut pastinya akan sulit dilakukan jika script PHP yang muncul peringatan tersebut berada di server hosting, karena hanya pihak admin saja yang bisa memodifikasinya.
OK. Sebelum penjelasan bagaimana teknik scripting PHP yang baik supaya bisa pesan di atas tidak muncul, terlebih dahulu saya jelaskan penyebabnya. Munculnya peringatan tersebut disebabkan karena adanya suatu variabel atau index array yang sebelumnya belum diassign oleh suatu nilai, namun digunakan dalam suatu proses.

Perhatikan contoh script PHP berikut ini

<?php

if ($a == 2)
{
echo "Nilai variabel a adalah 2";
}
else echo "Nilai variabel a adalah bukan 2";

?>

Jika Anda jalankan script di atas, maka kemungkinan akan muncul pesan Notice: Undefined variabel : $a. Lho kok bisa? iya karena di dalam script di atas, secara tiba-tiba variabel $a digunakan sebagai syarat di IF nya, padahal sebelumnya tidak ada proses assignment atau pemberian nilai pada variabel $a tersebut. Penggunaan variabel $a sebagai syarat dalam IF itu dirasa aneh oleh PHP, karena sebelumnya belum dikenalkan apa itu variabel $a, dan berapa nilainya.
Lalu solusinya bagaimana? solusinya adalah coba kenalkan dahulu variabel $a nya dan beri nilai sembarang yang sifatnya default, misalnya 0 (jika $a ini adalah suatu variabel yang nantinya akan diassign dengan bilangan), atau blank character ” jika $a ini nantinya akan diassign dengan suatu string atau karakter. Sehingga script yang baik dari contoh di atas adalah sbb:

<?php

$a = 0;
if ($a == 2)
{
echo "Nilai variabel a adalah 2";
}
else echo "Nilai variabel a adalah bukan 2";

?>

Selanjutnya, perhatikan contoh script yang lain berikut ini

contoh.php
<?php

if ($_GET['op'] == 'edit')
{
echo "ini adalah proses edit";
}
else if ($_GET['op'] == 'hapus')
{
echo "ini adalah proses hapus";
}
else
{
echo "ini bukan proses manapun";
}

?>

Jika Anda jalankan script di atas dengan URL http://namahost/contoh.php mungkin akan menjumpai pesan ‘Notice: undefined index: op’. Namun, jika kita panggil scriptnya dengan URL http://namahost/contoh.php?op=edit, maka pesan tersebut tidak muncul. Lho kok bisa?? Apa tuh sebabnya? Ketika Anda panggil script contoh.php dengan URL http://namahost/contoh.php maka PHP nya tidak kenal dengan index ‘op’ di dalam $_GET['op'] pada statement IF() nya. Kenapa bisa tidak kenal? ya karena kita tahu bahwa $_GET[] di PHP berguna untuk membaca nilai parameter yang direquest melalui GET method (request melalui URL). Sedangkan ketika dipanggil dengan URL http://namahost/contoh.php?op=edit maka error tidak muncul karena nilai $_GET['op'] nya ada, yaitu ‘edit’ yang disertakan dalam URL nya. Lalu solusinya bagaimana? Solusinya adalah Anda gunakan tambahan isset() sbb:

contoh.php

<?php

if (isset($_GET['op']))
{
if ($_GET['op'] == 'edit')
{
echo "ini adalah proses edit";
}
else if ($_GET['op'] == 'hapus')
{
echo "ini adalah proses hapus";
}
}
else
{
echo "ini bukan proses manapun";
}
?>

Peran isset() adalah untuk mengecek apakah $_GET['op'] ini sudah diset atau belum, dalam arti mengecek apakah di GET method melalui URL nya memuat parameter ?op=... atau tidak. Jika tidak ada parameternya, maka nilai isset($_GET['op']) ini menghasilkan FALSE sehingga pengecekan IF($_GET['op'] = '..') ini tidak akan dieksekusi. Solusi ini juga bisa diterapkan pada kasus POST method (request via form).
Semoga tips singkat ini bisa membantu, selamat berkoding ...!!!

Pembuatan Script PHP Upload Download File Via Folder

By Abtista | At 03:50 | Label : | 7 Comments
Assalamu'alaikum sahabat blogger semuanya pastikan anda semua sehat selalu, lanjut lagi pada artikel kali ini, saya akan mencoba memaparkan secara keseluruhan bagaimana ide membuat script PHP untuk upload file ke dalam folder, disertai dengan script untuk downloadnya.
Untuk keperluan pembuatan script ini, kita butuh sebuah database untuk menyimpan properti dari file yang diupload.

CREATE TABLE upload (
id int(11) auto_increment,
name varchar(30),
type varchar(30),
size int(11),
PRIMARY KEY  (id)
)

Field ‘id’ digunakan untuk menyimpan nomor id dari file. Nomor id ini nanti digunakan sebagai acuan untuk proses download dan hapus file. Field ‘name’ untuk menyimpan nama file, ‘type’ untuk menyimpan tipe file apakah termasuk file image (gif, jpeg, atau bmp), atau file tipe lain. Field ‘size’ terkait dengan ukuran dari file (dalam satuan bytes).
Langkah pertama dalam pembuatannya adalah, kita siapkan terlebih dahulu form untuk upload filenya.

form.html
<form action="upload.php" enctype="multipart/form-data" method="POST">
<input name="MAX_FILE_SIZE" type="hidden" value="3000000" /> Pilih File: <input name="userfile" type="file" /> <input type="submit" value="Upload" /></form>

Form di atas, misalkan kita batasi size maksimum file yang diupload adalah 3MB.
Hasil dari form di atas adalah seperti pada gambar di bawah ini:



Selanjutnya, kita buat script upload.php nya. Sebelumnya, misalkan kita asumsikan file yang diupload nantinya kita taruh ke dalam folder yang namanya ‘data’.

upload.php
<?php
// setting nama folder tempat upload
$uploaddir = 'data/';
// membaca nama file yang diupload
$fileName = $_FILES['userfile']['name'];  
// nama file temporary yang akan disimpan di server
$tmpName  = $_FILES['userfile']['tmp_name'];
// membaca ukuran file yang diupload
$fileSize = $_FILES['userfile']['size'];
// membaca jenis file yang diupload
$fileType = $_FILES['userfile']['type'];
// koneksi ke mysql
mysql_connect('dbhost','dbuser','dbpass');
mysql_select_db('dbname');
// menyimpan properti atau informasi file ke tabel upload dalam db
// dengan terlebih dahulu mengecek ada tidaknya nama file dalam tabel
$query = "SELECT count(*) as jum FROM upload WHERE name = '$fileName'";
$hasil = mysql_query($query);
$data  = mysql_fetch_array($hasil);
if ($data['jum'] > 0)
{
   $query = "UPDATE upload SET size = '$fileSize' WHERE name = '$fileName'";
}
else $query = "INSERT INTO upload (name, size, type) VALUES ('$fileName', '$fileSize', '$fileType')";
mysql_query($query);
// menggabungkan nama folder dan nama file
$uploadfile = $uploaddir . $fileName;
// proses upload file ke folder 'data'
if (move_uploaded_file($_FILES['userfile']['tmp_name'], $uploadfile)) {
    echo "File telah diupload";
} else {
    echo "File gagal diupload";
}
?>

Perhatikan script di atas. Dalam script di atas terdapat antisipasi seandainya file yang diupload memiliki nama yang sama. Proses uploadnya sendiri tidak ada masalah, karena begitu nama file yang diupload sudah ada, maka secara otomatis akan mereplace file yang lama.
Namun, hal ini akan menjadi kendala di database. Bila tidak diantisipasi, maka bisa jadi terdapat dua atau lebih data nama file yang sama. Oleh karena itu sebelum entri informasi file yang diupload ke database perlu ada pengecekan terlebih dahulu, ada tidaknya nama file tersebut dalam database. Jika sudah ada, maka yang terjadi adalah proses update informasi saja, khususnya size dari file tersebut.
Setelah informasi file yang akan diupload disimpan dalam database, barulah file tersebut diupload ke folder ‘data’ menggunakan perintah move_uploaded_file();
Oya, jangan lupa sebelum Anda mengupload file, folder ‘data’ harus telah dibuat. Folder ini letaknya selevel dengan script uploadnya.
Selanjutnya kita buat script untuk menampilkan daftar file yang telah berhasil diupload. Konsepnya hanyalah membaca informasi file yang ada dalam database.

list.php
<?php
mysql_connect('dbhost','dbuser','dbpass');
mysql_select_db('dbname');
$query  = "SELECT * FROM upload";
$hasil  = mysql_query($query);
while($data = mysql_fetch_array($hasil))
{
   echo "<p><a href='download.php?id=".$data['id']."'>".$data['name']."</a> (".$data['size']." bytes) [ <a href='hapus.php?id=".$data['id']."'>Delete</a> ]</p>";
}
?>

Dalam list file di atas, informasi yang ditampilkan adalah nama file dan sizenya. Selain itu pada nama file tersedia link untuk download dan tersedia juga link untuk menghapus filenya. Untuk proses download dan hapus ini menggunakan nomor id dari file sebagai acuannya.
Berikut ini tampilan hasil dari script list.php dengan 3 buah file yang telah berhasil diupload:



Trus… gw harus bilang wow gitu ! hehe Trus maksudnya lanjutkan bagaimana membuat script untuk downloadnya? OK.. ini dia scriptnya

download.php
<?php
    mysql_connect('dbhost','dbuser','dbpass');
    mysql_select_db('dbname');
 
    // membaca id file dari link
    $id = $_GET['id'];
 
    // membaca informasi file dari tabel berdasarkan id nya
    $query  = "SELECT * FROM upload WHERE id = '$id'";
    $hasil  = mysql_query($query);
    $data = mysql_fetch_array($hasil);

    // header yang menunjukkan nama file yang akan didownload
    header("Content-Disposition: attachment; filename=".$data['name']);

    // header yang menunjukkan ukuran file yang akan didownload
    header("Content-length: ".$data['size']);

    // header yang menunjukkan jenis file yang akan didownload
    header("Content-type: ".$data['type']);

   // proses membaca isi file yang akan didownload dari folder 'data'
   $fp  = fopen("data/".$data['name'], 'r');
   $content = fread($fp, filesize('data/'.$data['name']));
   fclose($fp);

   // menampilkan isi file yang akan didownload
   echo $content;

   exit;
?>

Supaya memberikan proses download begitu file diklik pada list.php, maka perlu dibuat header file sebagaimana script di atas. Bila tidak diberikan header berisi informasi file seperti di atas, maka isi file akan tampil di halaman web.
Berikut ini tampilan yang muncul setelah salah satu file diklik untuk didownload:



Terakhir, bagaimana dengan script untuk menghapus file? Konsepnya adalah terjadi 2 proses penghapusan, yaitu menghapus informasi file yang ada pada tabel database, dan menghapus file dalam folder ‘data’. Untuk menghapus file yang telah diupload ke folder, digunakan perintah unlink();

hapus.php
<?php

    mysql_connect('dbhost','dbuser','dbpass');
    mysql_select_db('dbname');

    // membaca id file yang akan dihapus
    $id      = $_GET['id'];

    // membaca nama file yang akan dihapus berdasarkan id
    $query   = "SELECT * FROM upload WHERE id = '$id'";
    $hasil   = mysql_query($query);
    $data    = mysql_fetch_array($hasil);
    $namaFile = $data['name'];

    // query untuk menghapus informasi file berdasarkan id
    $query = "DELETE FROM upload WHERE id = $id";
    mysql_query($query);

    // menghapus file dalam folder sesuai namanya
    unlink("data/".$namaFile);
    echo "File telah dihapus";

?>

Perhatikan script hapus.php di atas! Dalam script tersebut terdapat proses membaca nama file yang akan dihapus berdasarkan id nya. Nama file ini nantinya akan dijadikan acuan dalam proses menghapus file dalam folder menggunakan unlink().
Nah.. gampang bukan membuatnya? Mudah-mudahan artikel ini berguna buat pengunjung setia blog ini.

Beberapa Penyebab Error Pada Pemrograman PHP

By Abtista | At 16:07 | Label : | 0 Comments
Bagi kita yang sudah malang-melintang di dunia programming, termasuk PHP, tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “error” di dalam program. Ibaratnya itu sudah menjadi kudapan sehari-hari. Hehe. Sedangkan bagi kita yang baru terjun di dunia programming, terutama PHP, seringkali “error” merupakan sesuatu yang menakutkan dan membingungkan. Banyak yang akhirnya nyerah dengan programming. Dalam tutorial ini, saya mencoba mengumpulkan berbagai macam error program PHP yang paling sering ditemui oleh programmer, terutama yang masih dalam tahap belajar. Diharapkan dengan tutorial ini, kita semua akan terbantu dalam memperbaiki berbagai error program PHP yang mungkin ditemui saat membuat program. Memang untuk menjadi terbiasa menghadapi berbagai error program, diperlukan proses pembelajaran dan pengalaman yang cukup banyak. Oleh karena itu, perbanyaklah belajar dan mencoba sebanyak-banyaknya program jika Anda ingin menguasai pemrograman web dengan PHP. Berikut ini beberapa penyebab error pada program PHP yaitu:

1. Kurangnya Titik Koma
Jenis error program ini merupakan error yang paling sering ditemui. Penyebabnya karena kurang menambahkan titik-koma ( ; ) pada akhir suatu perintah (statement). Solusi dalam mencari letak kesalahan programnya membutuhkan kejelian dan ketelitian. Namun demikian, umumnya akan ditunjukkan baris dimana error tersebut muncul. Mulailah dari baris tersebut, namun tidak selamanya penyebab kesalahan berada pada baris yang ditunjukkan. Terkadang penyebab kesalahan justru berada di baris atas atau sebelumnya.
Berikut ini beberapa contoh program beserta tampilan error yang akan muncul jika program dijalankan:
Contoh 1.1
<?php
$nim = "1111500111";
$nama = "Rohim Abtista"
echo $nim;
echo $nama;
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_ECHO in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error1.1.php on line 4

Baris yang ditunjukkan pada tampilan error di atas adalah baris ke-4, namun jika diperhatikan program 1.1 di atas ternyata penyebab error justru bukan di baris ke-4. Penyebab error berada pada baris 3, dimana statement tidak diakhiri dengan titik-koma ( ; ). Mengapa PHP justru menunjuk ke baris 4? Hal ini disebabkan karena proses pemeriksaan sintaks oleh PHP dilakukan secara berurutan (sekuensial) dari baris pertama hingga terakhir. Pada baris ketiga belum terjadi error, namun statement masih memerlukan adanya titik-koma ( ; ). Saat PHP berada di baris 4, bukan titik-koma ( ; ) yang ditemukan, namun justru perintah “echo”, sehingga disinilah PHP akan menunjukkan errornya. PHP tidak akan mengetahui penyebab errornya dimana, namun PHP akan menunjukkan pada baris mana error mulai terjadi.
Tips: Periksa program pada baris yang ditunjukkan oleh pesan error, jika tidak ditemukan, periksa baris atasnya. Demikian dan seterusnya hingga penyebab error ditemukan.
Contoh 1.2
<?php
$user = "abtista";
$pass = "123"
if ($user == "abtista" && $pass == "123") {
      echo "Login Berhasil";
} else {
      echo "Login Gagal";
}
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_IF in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error1.2.php on line 4

seperti program 1.1, penyebab errornya adalah kurang titik-koma. Pada program 1.1, letak kesalahan diikuti dengan perintah echo sehingga pesan kesalahan mengatakan “unexpected T_ECHO”. Sedangkan pada program 1.2, letak kesalahan diikuti dengan perintah if, sehingga pesan kesalahan yang ditampilkan adalah “unexpected T_IF”. Dari pesan kesalahan tersebut, kita dapat mengetahui letak kesalahan pasti berada sebelum perintah if, tepatnya pada baris ke-3, statement tidak diakhiri dengan titik-koma ( ; ).
Contoh Program 1.3
<?php
$day = date ("D")
switch ($day) {
 case 'Sun'  : $hari = "Minggu"; break;
 case 'Mon'  : $hari = "Senin"; break;
 case 'Tue'  : $hari = "Selasa"; break;
 case 'Wed'  : $hari = "Rabu"; break;
 case 'Thu'  : $hari = "Kamis"; break;
 case 'Fri'  : $hari = "Jum'at"; break;
  case 'Sat'  : $hari = "Sabtu"; break;
  default : $hari = "Kiamat";
}
echo "Hari ini hari <b>$hari</b>";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_SWITCH in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error1.3.php on line 3

Seperti dua contoh sebelumnya, jelas bahwa pada program 1.3 letak kesalahan berada sebelum perintah switch, tepatnya pada baris ke-2, statement tidak diakhiri dengan titik-koma ( ; ). Jadi, jika muncul pesan kesalahan yang mirip seperti di atas, langsung saja cari perintah switch dan perhatikan baris perintah sebelumnya.
Contoh Program 1.4
<?php
/* contoh 1 */
$i = 1
while ($i <= 10) {
 echo $i++;
}
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_WHILE in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error1.4.php on line 4

Pada contoh program 1.4 di atas, letak kesalahan berada tepat di atas perintah while, tepatnya di baris ke-3. Statement seharusnya diakhiri dengan titik-koma.
Contoh Program 1.5
<?php
function cetak_ganjil ($awal, $akhir) {
for ($i=$awal; $i<$akhir; $i++) {
if ($i%2 == 1) {
echo "$i ";
}
}
}
//pemanggilan fungsi
$a = 10;
$b = 50;
echo "<b>Bilangan ganjil dari $a sampai $b : </b><br>"
cetak_ganjil($a, $b);
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_STRING, expecting ',' or ';' in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error1.5.php on line 13

Pada contoh program 1.5 di atas, sudah jelas bahwa letak kesalahannya pada baris ke-12 dimana statement tidak diakhiri titik-koma. Error dengan pesan “unexpected T_STRING” perlu dicermati dengan lebih teliti karena error tidak hanya terjadi karena kurangnya titik-koma, namun dapat juga karena kurang koma ( , ) atau operator penggabungan string berupa titik ( . ). Namun demikian, umumnya terjadi karena penulisan string yang tidak lengkap.
Contoh Program 1.6
<?php
echo "test"
function cetak_ganjil ($awal, $akhir) {
for ($i=$awal; $i<$akhir; $i++) {
if ($i%2 == 1) {
echo "$i ";
}
}
}
//pemanggilan fungsi
$a = 10;
$b = 50;
echo "<b>Bilangan ganjil dari $a sampai $b : </b><br>";
cetak_ganjil($a, $b);
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_FUNCTION, expecting ',' or ';' in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error1.6.php on line 3

Contoh program 1.6 di atas mirip dengan contoh program sebelumnya, hanya saja letak kesalahannya sekarang berada pada baris ke-2, sebelum pendefinisian fungsi. Pada baris tersebut, seharusnya diakhiri dengan titik-koma ( ; ).
Contoh Program 1.7
<?php
$nim = "0411500400";
$nama = 'Reni Eka sari' ;
$umur = 23;
$nilai = 82.25;
$status = TRUE;
echo "NIM : " . $nim . "<br>";
echo "Nama : $nama<br>";
print "Umur : " . $umur; print "<br>";
printf ("Nilai : %.3f<br>", $nilai);
     
if ($status)
echo "Status : Aktif"
else
echo "Status : Tidak Aktif";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_ELSE, expecting ',' or ';' in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error4.1.php on line 14

Letak kesalahan pada contoh program 1.7 bukanlah pada baris ke-14 seperti ditunjukkan di atas, namun terletak di baris ke-13 (sebelum perintah ELSE) dimana statement tidak diakhiri dengan titik-koma.

2. Kekurangan atau Kelebihan Tanda Kutip
Penyebab error program yang kedua berkaitan dengan tanda kutip, baik kutip tunggal (‘) maupun kutip ganda (“). Seperti kita ketahui bahwa di PHP, string dapat dituliskan dengan diapit oleh tanda kutip tunggal (‘) dan kutip ganda (“). Error program akan terjadi jika penyajian tanda kutip yang tidak tepat, misalnya tidak ditutup (kurang kutip) atau kelebihan kutip.
Berikut ini beberapa contoh program PHP yang error karena permasalahan tanda kutip:
Contoh Program 2.1
<?php
$nim = "0411500400;
$nama = 'Reni Eka Sari';
echo "NIM : " . $nim . "<br>";
echo "Nama : $nama";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_STRING in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error2.1.php on line 4

Perhatikan contoh program 2.1 di atas. Pesan kesalahan menunjuk pada baris ke-4, tetapi penyebab kesalahan justru ada di baris ke-2. Hal tersebut terjadi karena pada baris ke-2 terdapat string yang dibuka dengan kutip ganda (“) namun tidak ada penutup atau pasangannya. Pada proses kompilasi, PHP akan memeriksa sintaks program secara berurutan. Saat ditemukan tanda kutip, maka program akan menganggap teks berikutnya sebagai sebuah string hingga ketemu pasangannya. Seperti pada contoh program 2.1 di atas, program tidak menemukan pasangan dari kutip ganda (“) yang ada di baris kedua pada baris yang sama, namun justru ditemukan kutip ganda (“) pada baris ke-4. Kutip ganda pada baris keempat dianggap sebagai pasangan (penutup) kutip ganda pada baris kedua. Setelah ditemukan penutup dari kutip tersebut, maka program akan menganggap bahwa penyajian string (statement) sudah lengkap dan harus ditutup dengan titik-koma atau operator penggabungan string. Ternyata program tidak menemukan penutup statement setelahnya, sehingga terjadilah error di baris ke-4.
Untuk mengatasi error pada program 2.1 di atas tentunya cukup dengan menambahkan kutip ganda sebelum titik-koma pada baris kedua. Menemukan letak kesalahan yang berkaitan dengan tanda kutip memang terkadang agak sulit dilakukan, terutama pada program yang cukup panjang. Letak kesalahan seringkali berada pada baris yang sama sekali berbeda dengan petunjuk pada pesan kesalahannya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap penanganan string menjadi cukup penting dan sangat membantu kita dalam menemukan letak kesalahan dengan cepat. Jika perlu, pelajari kembali mengenai String dan Tanggal. Selain itu, penggunaan editor program yang baik dan sesuai juga sangat membantu menemukan kesalahan dengan cepat, karena pada umumnya editor memiliki pewarnaan yang berbeda antara string, nama variabel maupun perintah bawaan PHP. Sebagai contoh, bandingkan contoh program 1.7 dan 2.1 di atas. Perintah echo pada program 1.7 semuanya berwarna kuning, namun perintah echo pada program 2.1 berwarna biru. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada program 2.1 pasti terjadi kesalahan.
Contoh Program 2.2
<?php
$nim = "0411500400";
$nama = 'Reni Eka Sari; 
echo "NIM : " . $nim . "<br>"; 
echo "Nama : $nama"; 
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_ENCAPSED_AND_WHITESPACE in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error2.2.php on line 3

Penyebab error pada program 2.2 di atas sudah cukup jelas, yaitu kurangnya pasangan tanda kutip tunggal ( ‘ ) pada baris ketiga. Sama seperti error pada program sebelumnya, kita juga dapat menganalisa kesalahan program dengan memperhatikan warna source code yang ditampilkan oleh editor.
Contoh Program 2.3
<?php
$nim = 0411500400";
$nama = 'Reni Eka Sari';
echo "NIM : " . $nim . "<br>";
echo "Nama : $nama";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected '"' in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error2.3.php on line 2

Perhatikan baris kedua program 2.3 di atas. Terlihat bahwa nilai dari variabel $nim bertipe string, sehingga harus diapit dengan tanda kutip. Inisialisasi variabel $nim tidak diawali dengan tanda kutip ganda ( “ ) sehingga menyebabkan error program.

3. Kurang Operator Penggabungan String
Seperti kita ketahui bahwa suatu string dapat digabungkan dengan variabel atau string lainnya menggunakan operator penggabungan titik ( . ). Error akan ditampilkan jika pada penggabungan string yang tidak menggunakan operator tersebut. Berikut ini contoh program PHP yang error dalam hal penggabungan string.
Contoh Program 3.1
<?php
$nim = "0411500400";
$nama = 'Reni Eka Sari' ;
echo "NIM : " $nim . "<br>";
echo "Nama : $nama";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_VARIABLE, expecting ',' or ';' in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error3.1.php on line 4

Perhatikan baris keempat program 3.1 di atas. Antara string “NIM : “ dan variabel $nim seharusnya terdapat operator penggabungan titik ( . ), seperti pada penggabungan $nim dan string “<br>”. Selain dengan menggunakan operator penggabungan, string dan variabel juga dapat digabungkan dengan memasukkan nama variabel ke dalam string yang diapit dengan kutip ganda, seperti pada contoh baris ke-5 program 3.1 di atas.

4. Kelebihan atau Kekurangan Tanda Kurung Kurawal
Pada bahasa pemrograman PHP, kurung kurawal, baik { maupun }, digunakan untuk mengelompokkan suatu blok perintah tertentu, seperti pada struktur kondisi IF-ELSE, perulangan WHILE, pendefinisian fungsi, dan sebagainya. Penanganan error program yang berkaitan dengan kelengkapan kurung kurawal terkadang sedikit sulit dilakukan, terutama jika program sudah cukup kompleks dan gaya penulisan program (coding style) tidak baik dan teratur. Kerapihan dalam penulisan program sangat berguna bagi programmer dalam mengelola program di kemudian hari, maupun dalam melakukan penelusuran kesalahan (error).
Gaya penulisan program atau coding style memang setiap programmer memang berbeda, namun demikian biasakanlah untuk mengikuti coding style yang baik. Di antara coding style yang baik adalah konsistensi dalam penulisan nama variabel, fungsi dan class, penggunaan indentasi (indenting) untuk blok dengan level yang berbeda, penambahan keterangan atau komentar program dan sebagainya. Kita dapat mengikuti salah satu coding standard yang sudah ada dan banyak digunakan oleh programmer di seluruh dunia, seperti Zend Framework Coding Standard dan PEAR Coding Standard.
Beberapa contoh program berikut ini akan mempermudah pemahaman kita dalam menangani kesalahan program terkait kurung kurawal.
Contoh Program 4.1
<?php
$day = date ("D");
switch ($day) {
case 'Sun' : $hari = "Minggu"; break;
case 'Mon' : $hari = "Senin"; break;
case 'Tue' : $hari = "Selasa"; break;
case 'Wed' : $hari = "Rabu"; break;
case 'Thu' : $hari = "Kamis"; break;
case 'Fri' : $hari = "Jum'at"; break;
case 'Sat' : $hari = "Sabtu"; break;
default : $hari = "Kiamat";
     
echo "Hari ini hari <b>$hari</b>";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected $end in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error4.1.php on line 15

Saat kita menemukan pesan kesalahan seperti di atas, terkadang kita bingung sendiri karena kesalahan justru menunjuk pada baris yang tidak ada perintah apapun yaitu baris ke-15. Error tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa penyebab error adalah kurangnya kurung kurawal penutup. Yang harus dilakukan adalah dengan memeriksa setiap blok dalam program dan pastikan bahwa setiap kurawal buka { memiliki pasangan }. Disinilah kerapihan penulisan program akan sangat membantu penelusuran. Pada contoh program 4.1 di atas letak kesalahannya ada di baris ke-12 dimana kurawal buka pada blok SWITCH-CASE belum memiliki pasangan (belum ditutup).
Contoh Program 4.2
<?php
function cetak_ganjil ($awal, $akhir) {
for ($i=$awal; $i<$akhir; $i++) {
if ($i%2 == 1) {
echo "$i ";
}
}
}
}
//pemanggilan fungsi
$a = 10;
$b = 50;
echo "<b>Bilangan ganjil dari $a sampai $b : </b><br>";
cetak_ganjil($a, $b);
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected '}' in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error4.2.php on line 9

Berbeda dengan contoh program 4.1, pada contoh program 4.2 justru kelebihan kurung kurawal penutup sehingga ditampilkan error program seperti di atas. Pada pesan kesalahan ditunjukkan bahwa error berada pada baris ke-9, namun sebenarnya kelebihan kurawal berada di baris ke-8. Hapus kurawal } pada baris ke-8. Sekali lagi disini gaya penulisan program yang baik akan sangat membantu proses identifikasi kesalahan. Jika salah dalam menghapus kurung kurawal seringkali akan menimbulkan error yang lain, sehingga diperlukan ketelitian dan pengalaman dalam menangani error serupa.

5. Kesalahan Nama Variabel
Variabel merupakan tempat penyimpanan suatu nilai dalam program. Variabel terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu variabel bawaan (built-in) dari PHP dan variabel yang didefinisikan oleh programmer. Untuk jenis yang kedua, kita dapat mendefinisikan variabel sesuai kebutuhan, namun penamaannya harus mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan PHP. Beberapa aturan dasar antara lain harus diawali dengan tanda $ dan diikuti dengan huruf atau garis bawah ( _ ), tidak boleh diawali dengan angka, tidak boleh mengandung karakter khusus seperti spasi, tanda ‘$’ dan tanda ‘+’, dan seterusnya. Kesalahan dalam penamaan variabel dapat menyebabkan error program.
Berikut ini contoh error program yang disebabkan karena kesalahan penamaan variabel.
Contoh Program 5.1
<?php
$nim = "0411500400";
$nama = 'Reni Eka Sari';
$umur = 23;
$3nilai = 82.25;
$status = TRUE;
echo "NIM : " . $nim . "<br>";
echo "Nama : $nama<br>";
print "Umur : " . $umur; print "<br>";
printf ("Nilai : %.3f<br>", $nilai);
     
if ($status)
echo "Status : Aktif";
else
echo "Status : Tidak Aktif";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Parse error: syntax error, unexpected T_LNUMBER, expecting T_VARIABLE or '$' in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error5.1.php on line 5

Pada baris ke-5 program 5.1 di atas terdapat pendefinisian variabel $3nilai. Nama variabel tersebut tidak diijinkan karena setelah tanda $ terdapat karakter angka. Seharusnya setelah tanda $ diikuti oleh huruf atau karakter garis-bawah ( _ ). Untuk memperbaiki program di atas, tentu dengan mengganti nama variabel sesuai dengan ketentuan penamaan variabel yang benar.

6. Variabel Belum Didefinisikan
Dalam hal penanganan variabel, PHP memang memiliki keleluasaan seperti variabel tidak perlu dideklarasikan. Kita dapat langsung mendefinisikan isi dari variabel tanpa perlu dipusingkan dengan deklarasi atau tipe data dari variabel. Tipe data akan ditentukan oleh PHP berdasarkan isi dari variabelnya. Namun demikian, kita tetap perlu memahami bahwa pada suatu kondisi, penggunaan variabel yang belum terdefinisikan sebelumnya dapat menyebabkan munculnya error program. Sebagai contoh dalam program 6.1 berikut ini.
Contoh Program 6.1
<?php
for($i=1; $i<=10; $i++) {
$total = $total + $i;
}
echo $total;
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Notice: Undefined variable: total in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error6.1.php on line 3

Maksud dari program 6.1 di atas adalah ingin menghitung dan menampilkan total dari 10 bilangan bulat yang dimulai dari 1. Dengan demikian terdapat variabel $total yang akan diisikan hasil penjumlahan untuk setiap bilangan dari 1 hingga 10. Perhatikan baris ke-3 program dimana terdapat perintah $total = $total + $i;. Pesan kesalahan muncul karena pada saat perulangan baru dimulai ($i = 1) nilai awal dari $total yang ditambahkan dengan nilai $i belum terbentuk atau belum ada. Untuk mengatasi error tersebut, kita perlu mendefinisikan nilai awal dari $total sebelum perulangan untuk menghitung total. Karena $total pasti akan bernilai bilangan bulat, maka kita dapat memberi nilai awal $total dengan 0, sehingga perintah yang perlu ditambahkan adalah $total = 0.

7. Mengakses Index Array yang Tidak Ada
Seperti halnya variabel, dalam hal penanganan array, PHP juga tidak memerlukan pendeklarasian awal maupun penentuan jumlah elemen dari array. Akan tetapi, pengaksesan elemen array yang tidak ada atau belum terbentuk akan menyebabkan error seperti pada contoh program 7.1 berikut ini.
Contoh Program 7.1
<?php
$arrBuah = array ("Mangga", "Apel", "Pisang", "Jeruk");
echo $arrBuah[0]; //Mangga
echo $arrBuah[4]; //Jeruk
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Notice: Undefined offset: 4 in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error7.1.php on line 4

Pada program 7.1 diatas terdapat sebuah variabel array dengan nama $arrBuah yang didefinisikan berisi 4 elemen. Index dari elemen array secara default diawali dengan 0, sehingga elemen array tersebut dapat diakses dengan index 0, 1, 2 dan 3. Pesan kesalahan terjadi karena pada baris ke-4, program mengakses elemen dengan index 4, dimana index array tersebut tidak ada atau belum terbentuk. Jika ingin mengakses elemen terakhir dari $arrBuah tersebut, maka seharusnya menggunakan index 3.

8. Pembagian dengan Nol
Perhitungan matematika di dalam program seringkali diperlukan, misalnya dalam kaitannya dengan perhitungan gaji, perhitungan total pemesanan barang, dan sebagainya. Terkait dengan perhitungan matematis tersebut, kita perlu jeli dalam penerapannya, terutama jika berkaitan dengan pembagian. Dalam matematika, pembagian dengan bilangan 0 akan menghasilkan nilai yang tidak terdefinisi. Dalam program, pembagian dengan bilangan 0 akan menyebabkan adanya error “Division by zero”. Berikut ini contoh sederhananya:
Contoh Program 8.1
<?php
$a = 10;
$b = 0;
     
echo $a / $b;
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Warning: Division by zero in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error8.1.php on line 5

Perhatikan program 8.1 di atas. Nilai variabel $a adalah 10, $b adalah 0. Pada baris ke-5 terdapat perintah untuk menampilkan hasil pembagian $a / $b, yang berarti 10 / 0. Tentu hal tersebut akan menyebabkan error seperti terlihat pada contoh di atas.

9. Memanggil Fungsi yang Belum Terdefinisi
Setiap fungsi, baik fungsi built-in maupun fungsi buatan, yang dipanggil dalam program PHP, harus sudah didefinisikan terlebih dahulu. Fungsi built-in sudah didefinisikan oleh PHP sehingga tidak perlu didefinisikan lagi, contohnya fungsi strlen(), addslashes(), explode(), date() dan sebagainya. Sementara itu, fungsi buatan harus didefinisikan sendiri oleh programmer dan letak pendefinisian fungsi dapat diakses oleh bagian program yang memanggilnya. Pemanggilan fungsi yang belum terdefinisi atau kesalahan penulisan nama fungsi saat pemanggilan sering terjadi sehingga menyebabkan pesan kesalahan.
Pada contoh program berikut ini terdapat kesalahan penulisan fungsi addslashes() sehingga menyebabkan error “Call to undefined function”.
Contoh Program 9.1
<?php
$str = "Is your name O'Reilly ?";
$str2 = addlashes ($str);
$str3 = stripslashes ($str2);
echo "<b>String asli</b> : $str";
echo "<br><b>addslashes()</b> : $str2";
echo "<br><b>stripslashes()</b> : $str3";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Fatal error: Call to undefined function addlashes() in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error9.1.php on line 3

10. Menyertakan File (Include) yang Tidak Ada
Pada aplikasi berbasis PHP, menyertakan (include) file sudah biasa dilakukan. Misalnya pada saat program harus menyertakan library seperti Smarty, FPDF, JPGraph dan sebagainya. Untuk menyertakan file lain dalam PHP dapat menggunakan fungsi include(), include_once(), require() atau require_once(). Masing-masing memiliki perbedaan penggunaannya. Penyertaan file yang tidak benar, baik karena filenya tidak ada, path atau lokasi file yang salah maupun akses terhadap file tidak diijinkan, dapat menyebabkan error program. Contohnya pada program 10.1 berikut ini.
Contoh Program 10.1
<?php
include "koneksi.php";
echo "testing";
?>
Jika program di atas dijalankan maka akan ditampilkan error sebagai berikut:
Warning: include(koneksi.php): failed to open stream: No such file or directory in /home/achmatim/public_html/artikel_demo/error-php/error10.1.php on line 2 Warning: include(): Failed opening 'koneksi.php' for inclusion (include_path='.:/usr/share/php:/usr/share/pear') in /home/abtista/public_html/artikel_demo/error-php/error10.1.php on line 2

File koneksi.php yang disertakan dalam program 10.1 di atas tidak ada sehingga pesan kesalahan “failed to open stream” muncul. Dengan demikian, kita harus pastikan bahwa file yang kita include-kan benar-benar ada dan diakses dengan benar.
Demikianlah 10 Penyebab Error Program dalam PHP beserta 19 contoh programnya. Semoga dengan artikel ini, kita semua dapat lebih memahami bagaimana menangani pesan kesalahan atau error program yang terjadi dalam proses pembelajaran kita. Dan yang terpenting dalam proses pembelajaran PHP adalah konsistensi serta kesungguhan kita dalam mencoba sebanyak-banyaknya contoh program sehingga kemampuan PHP akan semakin meningkat.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi para programmer PHP sejati...

10 Situs Terpopuler Penyedia Resource PHP

By Abtista | At 13:03 | Label : | 0 Comments
Salah satu keuntungan dari PHP adalah pengembangnya bersedia membagi dan mempublikasikan kode sumber (source) PHP. Beberapa code library yang dibuat oleh programmer-programmer PHP banyak tersedia secara online di internet, tentunya dapat didownload secara gratis. Aplikasi apapun yang Anda butuhkan, Anda bisa dipastikan dapat menemukannya di internet. Anda tinggal melakukan perubahan sedikit saja.

Sepuluh situs penyedia source (code library) PHP akan disajikan dalam artikel ini.

SourceForge.Net
SourceForge.Net merupakan penyedia repository dan aplikasi open source terbesar di internet. Anda dapat menemukan semua software yang Anda butuhkan di sini. Pada saat artikel ini dibuat, sudah terdapat 130.155 project yang terdaftar dengan lebih dari 1 juta anggota. Beberapa project yang tersedia di SourceForge.Net merupakan project aplikasi yang cukup besar dan Anda bisa dapatkan secara gratis. Misalnya saja PHPMyAdmin yang merupakan software populer untuk management database MySQL berbasis PHP.

WeberDev
WeberDev merupakan salah satu penyedia resource paling menyeluruh bagi programmer PHP. Pertama kali dibangun pada tahun 1998 sebagai situs penyedia contoh-contoh program PHP, namun situs ini kemudian berkembang pesat dengan menyediakan program aplikasi yang lebih kompleks juga. WeberDev memiliki lebih ribuan contoh dalam kategori utama PHP, MySQL, Javascript, dan Database. Anda dapat mendownload source tersebut tanpa perlu melakukan login. Namun untuk mengirimkan source baru, Anda harus mendaftar dulu di situs ini. WeberDev juga menyediakan artikel, manual, forum diskusi, coding-contest, template, newsletter, PHP Web Log, dan sebagainya.

PHP Classes
PHP Classes merupakan situs yang berisi ribuan class PHP. Saat ini (saat artikel ini dibuat) sudah terdapat 3.401 class (package) yang terdaftar dengan jumlah anggota terdaftar lebih dari 300 ribu. Anda dapat mencari class PHP berdasarkan kategori, nama class dan penulis (pembuat). Beberapa kategori populer yang tersedia di PHP Classes adalah Ajax, Algorithm, Content Management, Databases, File and Folders, Graphics, Time and Date, Web Service, XML dsb. Sebagian besar source (atau semuanya) yang tersedia di situs ini, dibuat dengan konsep object oriented. PHP Classes juga menyediakan review dari buku-buku PHP, newsletter, blog, dan forum diskusi.

Codewalkers
Situs Codewalkers menyebut dirinya sebagai “A resources for PHP and SQL developers”. Anda dapat mencari source PHP dalam berbagai kategori di antaranya Content Management, Database Related, Date and Time, Discussion Board, E-mail, File Manipulation, Link Farm, Searching, Site Navigation, User Management. Setiap pengunjung bisa memberikan rating dari setiap code (source) yang tersedia. Situs Codewalkers juga menyediakan forum diskusi, tutorial, review buku dan software.

PHP Builder
PHP Builder merupakan website yang menyediakan berbagai resource PHP. Situs ini menyediakan code, script, dan berbagai fungsi yang berguna bagi programmer PHP. Anda bisa mencari berdasarkan beberapa kategori seperti databases, calendar, shopping cart, games, graphics, dan banyak lagi yang lainnya. Selain menyediakan source code PHP, situs ini juga menyajikan berbagai artikel, forum, manual dan berbagai link ke situs-situs populer. Saat artikel ini dibuat, jumlah anggota yang terdaftar di situs PHP Builder sudah mencapai 77.913 anggota.

HotScripts.Com
HotScripts.com merupakan situs yang menyediakan ribuan resource dalam berbagai bahasa pemrograman, seperti PHP, ASP, ASP.NET, Java, Javascript, Phyton, CGI dan Perl, XML, dsb. Pada saat artikel ini ditulis, tersedia 34.513 resource, dimana 12.970 di antaranya merupakan kategori PHP. Hotscripts memiliki anggota terdaftar sebanyak 542.419 anggota.

Zend
Website Zend menyediakan menu code-gallery yang berisi berbagai program PHP. Zend merupakan perusahaan yang mengembangkan engine PHP. Untuk mendownload code PHP, Anda tidak perlu login. Kategori kode PHP yang tersedia di situs Zend ini antara lain: algorithm, math, database, date and time, discussion, XML. Selain code program, situs Zend juga menyediakan berbagai artikel menarik berkenaan dengan PHP.

PHP Freaks
Situs PHP Freaks saat ini menyediakan sekitar 790 PHP Scripts dalam berbagai kategori. Selain scripts PHP, dalam situs ini juga terdapat artikel, code library, tutorial, manual PHP, MySQL dan Apache, dan juga forum diskusi. Komunitas terbesar dari situs ini adalah forum diskusi, dimana saat artikel ini dibuat memiliki 22.538 topik, 98.955 balasan, dan 38.582 anggota forum. Dalam forum diskusi banyak dibahas mengenai PHP dan MySQL

PX : The PHP Exchange Code
PX merupakan situs penyedia script dan source PHP yang sangat sederhana. Source terbagi dalam beberapa kategori di antaranya algorihtm, databases, file and directories, graphics, networking, dsb.

Free PHP and MySQL Hosting Directory
Situs ini menyediakan daftar web hosting yang support PHP. Daftar hosting disertai rating dari user.

Cara Membuat Link Dengan Satu Link Menjadi Dua Alamat Tujuan

By Abtista | At 23:15 | Label : | 0 Comments
Untuk membuat satu link menjadi dua link alamat tujuanya itu sangatlah mudah sobat, jadi pada saat kita menklik link tersebut maka kita di arahkan pada dua alamat yang berbeda, sobat cukup membuat link seperti berikut:

<?php
<a href="link1"=target="_blank"
onclick="window.open('link2')">Nama Link</a>
?>

link1 : Alamat web tujuan yang pertama misalnya: http://abtista-web.blogspot.com
link2 : Alamat web tujuan yang kedua misalnya: http://facebook.com

Sangat mudah bukan ?, saya rasa sahabat bloger bisa membuatnya, jadi silakan di coba. 

...:::Semoga bermanfaat:::...

Kelemahan dan Keamanan pada Aplikasi Berbasis Web Menggunakan PHP

By Abtista | At 12:20 | Label : | 4 Comments
Vulnerabilities atau kelemahan keamanan pada aplikasi berbasis web menggunakan PHP merupakan hal yang tak habis-habisnya dibahas. Tulisan kali ini berisi tip dan trik membuat aplikasi PHP yang aman.

* Perhatikan Register Global selalu dalam kondisi OFF.

Sebenarnya tidaklah selalu benar bahwa jika register global berkondisi on lantas aplikasi PHP yang dibuat tidak aman. Ini semua bergantung kepada bagaimana seorang programmer membuat script-nya.

Berikut contoh kelemahan keamanan yang disebabkan oleh kesalahan dalam penulisan script yang mengakibatkan penyerang dapat dengan mudah memanfaatkan register global berkondisi on.

<?php
// lokasi script: http://localhost/login.php
// script login yang dipanggil dari sebuah form untuk masuk kedalam halaman Admin
// set variable $oke manjadi true jika autentifikasi sukses
if (authentifikasi($_POST['user'],$_POST['password']) {
$oke=true;
}
if ($oke) {
// masuk ke halaman admin
}
?>

Sekilas kode script diatas adalah kode yang aman, tetapi sebenarnya sama sekali tidak dengan kondisi register global on. Mengapa? Halaman Admin bisa diakses oleh siapa pun tanpa proses authentifikasi melalui alamat http://localhost/login.php?oke=true.

Bagaimana memperbaiki script diatas? Anda cukup menambahkan inisialisasi diawal seperti berikut:

<?php num=5
// Inisialisasi variable $oke
$oke=false;
if (authentifikasi($_POST['user'],$_POST['password']) {
$oke=true;
}
?>

atau

<?php num=5
if (authentifikasi($_POST['user'],$_POST['password']) {
$oke=true;
} else { // jika authentifikasi gagal, set variable $oke menjadi false
$oke=false;
}
?>

Contoh script diatas adalah salah satu dari kelemahan keamanan yang disebabkan oleh register global berkondisi on. Di sisi lain, programmer juga harus turut menanggung dosa akibat teknik programmingnya yang membuka kesempatan penyerang untuk mengeksploitasi kelemahan keamanan.

Teknik lain untuk mengamankan aplikasi dari ancaman register global berkondisi on adalah menerapkan apa yang disebut Security Throuh Obscurity (keamanan dengan teknik penyembunyian). Hanya saja, kelemahan keamanan akan segera ditemukan jika aplikasi dibuat menjadi aplikasi opensource, dimana calon penyerang dapat melihat sourcecode-nya secara langsung.

Jadi memang tidak benar 100% kalau kelemahan keamanan aplikasi PHP bermula dari register global berkondisi on. Ekploitasi kelemahan keamanan sistem hanya terjadi akibat kesalahan teknik dalam pembuatan program, dan karena aplikasi dibuat menjadi opensource yang memungkinkan calon penyerang melihat sourcecode nya secara langsung.

...:::Semoga Bermanfaat:::...

Pengenalan Array pada PHP

By Abtista | At 12:36 | Label : | 0 Comments
Pada arikel kali ini akan membahas tentang array di PHP. sebelumnya apa sih array tersebut?
Array adalah sekumpulan variabel yang mempunyai nama sama tetapi dibedakan oleh indeks. Array berguna misalnya dalam suatu pemrograman yang memerlukan beberapa variabel yang akan menampung data dengan tipe data yang sama dan akan mendapat perlakuan yang serupa. Untuk memudahkan kita agar tidak pusing-pusing memikirkan nama variabel yang berbeda-beda, lebih baik menggunakan satu nama variabel tetapi masing-masing dibedakan dengan indeks. Indeks dapat berupa angka atau string. Jika indeks array berbentuk angka, maka array akan disebut indexed array (vector), sedangkan jika indeksnya berupa string, maka array akan disebut associative array.

Penulisan sebuah array adalah sebagai berikut :
$nama_array[nomor_indeks] atau $nama_array["string_indeks"]
Apakah anda sudah mempunyai bayangan tentang penulisan array? kalau belum, lihat keterangan berikut :
  1. Nama_array adalah nama variabel yang digunakan sebagai array.
  2. Nomor_indeks adalah nomor indeks untuk vector array. Nomor indeks dimulai dari nol.
  3. String_indeks adalah string yang digunakan sebagai indeks untuk associative array.
Untuk mendeklarasikan sebuah array dapat digunakan deklarasi eksplisit, artinya langsung memberi nilai pada sebuah array, contoh:
$nama_array[1] = 500
$nama_array["str"] = 1000

Cara pengeluaran nilai dari variabel dalam fungsi echo berbeda dari yang biasanya. yaitu dengan cara menggunakan kurung kurawal. Ayo kita lihat perbedaannya dalam penulisan syntax :
Penulisan dengan variabel biasa :
<?php echo "Nilai dari variabel adalah $var"; ?>

Menggunakan array penulisannya adalah sebagai berikut:
<?php echo "Nilai dari variabel array adalah {$nama_array[1]}"; ?>

Pemakaian tanda kurung kurawal ini baru dikenal pada PHP 4, sedangkan pada PHP 3, untuk melakukan hal seperti di atas dapat digunakan metoda penggabungan string sebagai berikut:
"Nilai variabel array adalah" . $nama_array[1];
Nah sekarang sudah mengerti bukan? agar lebih mengerti, disini akan memberikan contoh yang lebih jelas.

Array Berindeks Numerik
$nama_array[$key] = value;
dimana seperti yang diatas keterangannya sudah dijelaskan,  $key = 0,1,2,3,..,9
 contoh :

$siswa[0] = "Rizal";
$siswa[1] = "Pandu";
$siswa[2] = "Tama";
$siswa[3] = "Desta";

Berikut ini adalah contoh untuk menampilkan nilai yang disimpan dalam ruang elemen dari suatu array berindeks numerik.

<?php
$siswa[0] = "Rizal";
$siswa[1] = "Pandu";
$siswa[2] = "Tama";
$siswa[3] = "Desta";
echo "Berikut ini adalah 2 orang siswa Multimedia Nesta, yaitu "
. $siswa[0] . " & " . $siswa[1];
echo "<br>2 orang siswa Multimedia Nesta yang lain adalah "
. $siswa[2] . " & " . $siswa[3];
?>

Array Assosiatif

Untuk array assosiatif, sintaksnya sama dengan array berindeks numerik namun perbedaannya adalah pada $key. Pada array assosiatif, $key dapat berupa suatu string. Berikut ini adalah contohnya.

$uang["Rizal"] = 5000;
$uang["Pandu"] = 8000;
$uang["Tama"] = 6000;
$uang["Desta"] = 2000;

Berikut ini adalah contoh kode untuk menampilkan nilai dari array assosiatif :

<?php
$uang["Rizal"] = 5000;
$uang["Pandu"] = 8000;
$uang["Tama"] = 6000;
$uang["Desta"] = 2000;
echo "Rizal mempunyai uang - $" . $uang["Rizal"] . "<br>";
echo "Pandu mempunyai uang - $" . $uang["Pandu"] . "<br>";
echo "Tama mempunyai uang - $" . $uang["Tama"] . "<br>";
echo "Desta mempunyai uang - $" . $uang["Desta"];
?>

Semoga Bermanfaat

Adobe Dreamweaver Membuat Menu Bertingkat (Tree Menu)

By Abtista | At 19:29 | Label : | 0 Comments
Menu atau navigasi merupakan komponen penting di dalam suatu website.Navigasi website sama halnya dengan navigasi sebuah kapal laut, dimana sistem navigasi yang baik tentu akan menuntun nahkoda kapal beserta  seluruh penumpangnya menuju ke tujuan dengan cepat. Sebaliknya, navigasi yang buruk bukan tidak mungkin akan membuat kapal terlambat menuju ke tujuan atau bahkan tersesat di tengah laut. Navigasi di dalam website pun akan sama, yaitu jika dirancang dengan baik akan memudahkan pengunjung untuk menemukan apa yang ia cari. Namun jika navigasi tidak dirancang dengan baik atau bahkan tidak ada navigasi sama sekali, dapat mengakibatkan  pengunjung tersesat dan akhirnya akan menutup website tersebut

Form Registrasi Anggota dengan Validasi Email

By Abtista | At 06:17 | Label : | 0 Comments
Anda mungkin sering melihat sebuah form registrasi yang begitu Anda melakukan registrasi, Anda akan mendapatkan email notifikasi dan link untuk melakukan validasi terhadap account yang baru Anda buat. Tutorial ini sangat mudah untuk diikuti.
Note: Form di dalam tutorial ini tidak dilengkapi dengan filter. Anda dapat menambahkannya sendiri.

Fitur Login/Logout Halaman Web Dengan PHP

By Abtista | At 06:09 | Label : | 1 Comments
Banyak sekali aplikasi di internet yang menggunakan fitur login dan logout. Fungsinya tentu saja membatasi akses terhadap layanan tertentu yang disediakan pada situs tersebut. Hanya anggota yang telah terdaftar saja yang diijinkan mengakses layanan-layanan khusus tersebut. Kali ini Abtista Blog akan membahas bagaimana membuat aplikasi yang memiliki fitur login/logout. Yang dibahas di sini adalah halaman login dan logoutnya saja, sedangkan isi aplikasi yang terletak di dalamnya bisa Anda kembangkan sendiri.
Download  File Disini

Cara Membuat Koneksi PHP ke Database MySQL

By Abtista | At 08:03 | Label : | 0 Comments
Database MySQL gratis sangat sering digunakan dengan PHP, koneksi database sangatlah penting dalam menghubungkan variabel-variabel dan data dalam sebuah database untuk di panggil, berikut script kodenya:

Membuat Koneksi Database
Sebelum Anda dapat mengakses data dalam database, Anda harus membuat koneksi ke database.Dalam PHP, hal ini dilakukan dengan fungsi mysql_connect (). Sintaks: mysql_connect(servername,username,password);
Keterangan:
  1. servername: Menentukan server untuk menyambung ke. Nilai default adalah "localhost: 3306"
  2. username: Menentukan nama pengguna untuk login dengan. Nilai default adalah nama user yang memiliki proses server
  3. password: Menentukan password untuk login dengan. Default adalah ""
Pada contoh berikut kita menyimpan koneksi dalam sebuah variabel ($ con) untuk digunakan dalam script. Database "error" bagian akan dieksekusi jika koneksi gagal,berikut kode script PHP-nya:

<?php
$con = mysql_connect("localhost","root","password");
if (!$con)
  {
  die('Could not connect: ' . mysql_error());
  }
// some code
?>

Menutup Koneksi Database
Sambungan akan tertutup secara otomatis ketika script berakhir. Untuk menutup sambungan sebelumnya, gunakan mysql_close () fungsi, berikut scrips PHP-nya:

<?php
$con = mysql_connect("localhost","root","password");
if (!$con)
  {
  die('Could not connect: ' . mysql_error());
  }
// some code
mysql_close($con);
?>

...:::Semoga Bermanfaat:::...

Fungsi Include Files pada PHP

By Abtista | At 16:15 | Label : | 1 Comments
PHP termasuk dan membutuhkan Laporan

Dalam PHP, Anda dapat memasukkan isi satu file PHP ke file lain PHP sebelum server mengeksekusinya.

Termasuk dan membutuhkan pernyataan yang digunakan untuk memasukkan kode yang berguna ditulis dalam file lain, dalam aliran eksekusi.

Sertakan dan memerlukan identik, kecuali atas kegagalan:

membutuhkan akan menghasilkan kesalahan fatal (E_COMPILE_ERROR) dan menghentikan script
mencakup hanya akan menghasilkan peringatan (E_WARNING) dan script akan terus

Jadi, jika Anda ingin eksekusi untuk pergi dan menunjukkan pengguna output, bahkan jika include file yang hilang, pergunakan termasuk. Jika tidak, dalam kasus Framework, CMS atau kompleks PHP coding aplikasi, selalu gunakan perlu menyertakan file kunci untuk aliran eksekusi. Ini akan membantu menghindari mengorbankan keamanan aplikasi Anda dan integritas, hanya dalam kasus satu file kunci sengaja hilang.

File termasuk menghemat banyak pekerjaan. Ini berarti bahwa Anda dapat membuat header standar, footer, atau menu file untuk semua halaman web Anda. Kemudian, ketika header perlu diperbarui, Anda hanya dapat memperbarui include file header.

Sintaksis
include 'filename';
or
require 'filename';

PHP termasuk dan membutuhkan Pernyataan

Dasar Contoh

Asumsikan bahwa Anda memiliki file header standar, disebut "header.php". Untuk menyertakan file header di halaman, menggunakan include / membutuhkan:

<html>
<body>

<?php include 'header.php'; ?>
<h1>Welcome to my home page!</h1>
<p>Some text.</p>

</body>
</html>

Contoh 2

Anggaplah kita memiliki sebuah file menu standar yang harus digunakan pada semua halaman.

"Menu.php":

<a href="/default.php">Home</a>
<a href="/tutorials.php">Tutorials</a>
<a href="/references.php">References</a>
<a href="/examples.php">Examples</a>
<a href="/about.php">About Us</a>
<a href="/contact.php">Contact Us</a>

Semua halaman di situs Web harus menyertakan file menu. Berikut adalah bagaimana hal itu bisa dilakukan:

<html>
<body>

<div class="leftmenu">
<?php include 'menu.php'; ?>
</div>
<h1>Welcome to my home page.</h1>
<p>Some text.</p>

</body>
</html>

Contoh 3

Anggaplah kita memiliki sebuah file termasuk dengan beberapa variabel yang didefinisikan ("vars.php"):

<?php
$color='red';
$car='BMW';
?>

Kemudian variabel dapat digunakan dalam file panggilan:

<html>
<body>

<h1>Welcome to my home page.</h1>
<?php include 'vars.php';
echo "I have a $color $car"; // I have e red BMW
?>

</body>
</html>

Semoga Bermanfaat ...

Contoh PHP Formulir dan User Input

By Abtista | At 16:13 | Label : | 0 Comments
Variabel PHP $ _POST dan $ _GET digunakan untuk mengambil informasi dari bentuk, seperti input pengguna.

PHP Formulir Penanganan
Yang paling penting untuk diperhatikan ketika berhadapan dengan bentuk-bentuk HTML dan PHP adalah bahwa setiap elemen form dalam sebuah halaman HTML akan secara otomatis tersedia untuk skrip PHP Anda.

Contoh di bawah ini berisi bentuk HTML dengan dua field input dan sebuah tombol submit:

<html>
<body>

<form action="welcome.php" method="post">
Name: <input type="text" name="fname" />
Age: <input type="text" name="age" />
<input type="submit" />
/form>

</body>
</html>

Ketika pengguna mengisi formulir di atas dan klik pada tombol submit, data formulir dikirim ke sebuah file PHP, yang disebut "welcome.php":

"Welcome.php" terlihat seperti ini:

<html>
<body>

Welcome <?php echo $_POST["fname"]; ?>!<br />
You are <?php echo $_POST["age"]; ?> years old.

</body>
</html>

Keluaran bisa menjadi sesuatu seperti ini:

Welcome John!
You are 28 years old.

Validasi Form
Input pengguna harus divalidasi pada browser bila memungkinkan (oleh skrip klien). Validasi Browser lebih cepat dan mengurangi beban server.

Anda harus mempertimbangkan validasi server jika input pengguna akan dimasukkan ke dalam database. Cara yang baik untuk memvalidasi form di server adalah untuk mengirim formulir untuk dirinya sendiri, bukan melompat ke halaman yang berbeda. Pengguna kemudian akan mendapatkan pesan kesalahan pada halaman yang sama sebagai formulir. Ini membuat lebih mudah untuk menemukan kesalahan.

Fungsi Cookie pada PHP

By Abtista | At 16:04 | Label : | 0 Comments
Apa itu Cookie?

Cookie sering digunakan untuk mengidentifikasi pengguna. Cookie adalah file kecil yang embeds server pada komputer pengguna. Setiap kali permintaan komputer yang sama halaman dengan browser, ia akan mengirim cookie juga. Dengan PHP, Anda berdua bisa membuat dan mengambil nilai cookie.

Cara Membuat Cookie?

Para setcookie () fungsi ini digunakan untuk mengatur cookie.

Catatan: Para setcookie () fungsi harus muncul SEBELUM tag <html>.

Sintaksis

setcookie(name, value, expire, path, domain);


Contoh 1

Pada contoh di bawah, kita akan menciptakan sebuah cookie bernama "user" dan menetapkan nilai "Alex Porter" untuk itu. Kami juga menentukan bahwa cookie harus berakhir setelah satu jam:

<?php
setcookie("user", "Alex Porter", time()+3600);
?>
<html>
.....

Catatan: Nilai dari cookie secara otomatis urlencoded bila mengirim cookie, dan secara otomatis diterjemahkan saat diterima (untuk mencegah URLencoding, gunakan setrawcookie () sebagai gantinya).

Contoh 2

Anda juga dapat mengatur waktu berakhirnya cookie dengan cara lain. Mungkin lebih mudah daripada menggunakan detik.

<?php
$expire=time()+60*60*24*30;
setcookie("user", "Alex Porter", $expire);
?>
<html>
.....

Dalam contoh di atas waktu berakhirnya diatur untuk sebulan ( 60 detik * 60 menit * 24 jam * 30 hari ).

Cara Ambil sebuah Nilai Cookie?

Variabel $ _COOKIE PHP digunakan untuk mengambil nilai cookie. Pada contoh di bawah, kita mengambil nilai dari cookie bernama "user" dan menampilkannya pada satu halaman:

<?php
// Print a cookie
echo $_COOKIE["user"];
// A way to view all cookies
print_r($_COOKIE);
?>

Pada contoh berikut ini kita menggunakan fungsi isset () untuk mencari tahu apakah cookie telah ditetapkan:

<html>
<body>

<?php
if (isset($_COOKIE["user"]))
  echo "Welcome " . $_COOKIE["user"] . "!<br />";
else
  echo "Welcome guest!<br />";
?>

</body>
</html>

Cara Hapus Cookie?

Ketika menghapus cookie Anda harus memastikan bahwa tanggal kadaluarsa adalah di masa lalu.

Contoh:

<?php
// set the expiration date to one hour ago
setcookie("user", "", time()-3600);
?>

Bagaimana jika Browser tidak mendukung Cookie?

Jika aplikasi Anda berhubungan dengan browser yang tidak mendukung cookie, Anda harus menggunakan metode lain untuk melewatkan informasi dari satu halaman ke halaman lain dalam aplikasi Anda. Salah satu metode adalah untuk lulus data melalui bentuk (bentuk dan input pengguna yang dijelaskan sebelumnya dalam tutorial ini).

Formulir di bawah ini melewati input pengguna untuk "welcome.php" ketika pengguna mengklik tombol "Submit":

<html>
<body>

<form action="welcome.php" method="post">
Name: <input type="text" name="name" />
Age: <input type="text" name="age" />
<input type="submit" />
</form>

</body>
</html>

Ambil nilai-nilai dalam file "welcome.php" seperti ini:

<html>
<body>

Welcome <?php echo $_POST["name"]; ?>.<br />
You are <?php echo $_POST["age"]; ?> years old.

</body>
</html>

Semoga Bermanfaat ....

PHP Beralih Pernyataan

By Abtista | At 16:02 | Label : | 0 Comments
Pernyataan bersyarat digunakan untuk melakukan berbagai tindakan berdasarkan kondisi yang berbeda.

Pernyataan Beralih PHP
Gunakan pernyataan switch untuk memilih salah satu dari banyak blok kode yang akan dieksekusi.
Sintaksis
switch (n)
{
case
 label1:
  code to be executed if n=label1;
  break;
case
 label2:
  code to be executed if n=label2;
  break;
default:
  code to be executed if n is different from both label1 and label2;
}
Ini adalah cara kerjanya: Pertama kita memiliki ekspresi tunggal n (paling sering variabel), yang dievaluasi sekali. Nilai ekspresi tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai-nilai untuk setiap kasus dalam struktur. Jika ada pertandingan, blok kode yang terkait dengan kasus yang dieksekusi.Gunakan istirahat untuk mencegah kode dari berlari ke kasus berikutnya secara otomatis.Pernyataan default digunakan jika tidak ada yang cocok.
Contoh
<html>
<body>

<?php
$x=1;
switch ($x)
{
case 1:
  echo "Number 1";
  break;
case 2:
  echo "Number 2";
  break;
case 3:
  echo "Number 3";
  break;
default:
  echo "No number between 1 and 3";
}
?>

</body>
</html>

Semoga Bermanfaat ...
Posting Lama ►
 

Pengikut

lazada

Copyright © 2013-2014. Abtista Blog's - All Rights Reserved Tamplate Design by Blogger